Salah satu ketakutan orang tua tatkala mendapati anaknya berbohong
adalah bahwa anaknya akan bertumbuh menjadi pembohong. Apakah benar
demikian dan sikap apa yang mesti kita perlihatkan sewaktu anak
berbohong?
*Pertama, kita tidak boleh menuduh anak berbohong bila kita tidak
mempunyai buktinya. Ini penting sekali sebab hal ini menyangkut
kepercayaan. Anak membutuhkan kepercayaan orang tua, bila ia tidak
mendapatkannya, ia akan menolak untuk berkomunikasi, "Buat apa, toh
tidak dipercaya!"
*Kedua, kita mesti memahami mengapa anak berbohong.
Anak berbohong karena ia takut kepada kita.
Anak berbohong karena ia tahu kita tidak akan memenuhi permintaannya.
Anak berbohong karena ia ingin membenarkan tindakannya.
Anak berbohong karena ia baru saja menemukan "ilmu" baru.
Ini berbohong dan ternyata ia menuai manfaatnya, misalnya lolos dari
tugas, hukuman dan sebagainya. Jadi, ia terus mempraktikkan
keterampilannya itu.
*Ketiga, kita harus mengontrol emosi kita. Emosi berlebihan dan
memanggil anak pembohong tidak menyelesaikan masalah, malah makin
membuat anak takut dan berbohong lagi. Berikan jaminan bahwa jika ia
berterus terang, maka kali ini, kita akan memaafkan dan tidak
menghukumnya.
*Keempat, kita harus memotong mata rantai bohongnya. Jangan
menginterogasi anak untuk membuatnya mengaku bila kita sudah tahu
bahwa ia berbohong.
Tindakan ini hanya akan mendidiknya menjadi lebih
canggih dalam berbohong. Langsung kemukakan faktanya dan kita tidak
perlu menunggunya mengaku. Sesuaikan sanksi kita dengan perbuatannya.
*Kelima, kita perlu mengevaluasi diri kita. Apakah kita terlalu keras
kepadanya? Apakah kita tidak memberinya cukup kebebasan? Apakah kita
kurang memberinya uang saku?
"Orang benar akan menerima berkat kebenarannya dan kefasikan orang
fasik akan tertanggung atasnya"
Chandra®Triggerprod.com